bandarlampungindonesia - meminta DPRD mengawasi ' pemasangan proyek pipa gas negara yang pengerjaannya mengganggu ketertiban umum. Pasalnya, pasca penggalian banyak jalan yang tidak dirapikan.
'.'Saya ingin sampaikan bahwa pemasangan pipa gas kalau sudah selesai dibongkar, tolong segera diberesin. Karena banyak bekas galian dibiarkan mengganggu warga. Kalau belum selesai nggak masalah, tapi yang kami rasakan galian sudah selesai malah dibiarkan," keluhnya.
_Dalam kesempatan itu juga Muhammad meminta wakil rakyat mengusahakan pembangUnan sumur bor di wilayah Penengahan' Raya. Sebab di daerah tersebut warganya kerap kesulitan air bersih.
"Kami warga di RT 02 wilayahnya agak tinggi, jadi sering kesulitan air bersih. Kami minta pemerintah untuk membangun sumur bor di daerah kami," ujarnya.
Keluhan lainnya disampaikan Kusno. Ia mengatakan, Jalan Kerinci, Kedaton yang rusak tidak pernah diaspal sejak tahun 1998. "Bapak dewan kami warga Jalan Kerinci di samping PI‘PN VII, jalannya sudah bukan jalan alteme tapi jalan umum, sekarang sudah rusak. Terakhir diaspal tahun 1998, jadi kami minta diaspal," kata Kusno.
Bernas Yuniarta, satu dan' delapan anggota DPRD dapil 1 yang hadir mengatakan, apa yang menjadi keluhan warga akan diteruskan, termasuk masalah yang harus diprioritaskan yakni pembuatan talut di belakang Islamic Centre. Di sana ada 66 kepala keluarga terancam banjir akibat drainasenya sudah tidak memadai.
"Warga Nunyai minta perbaikan drainase karena wilayah mereka langganan banjir. Karena talut yang ada banyak yang rusak. Di Jalan Kapten Abdul Haq jalannya sempit, mereka minta dilebarkan," kata Bernas.
Hal serupa juga dialami anggota DPRD yang menggelar reses di dapil Kecamatan Way Halim dan daerah pemilihan VI Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kemiling dan Langkapura. Anggota DPRD dari Dapil IV yang hadir yaitu Budi Kurniawan, Emita Sidik, Wiyadi, Heriyadi Fayacoen, Nani Mayasari, dan Syarif Hidayat.(rri/nif)
0 komentar:
Posting Komentar